Nah, 3 tahun gue disini, berikut adalah makanan-makanan yang selalu pengen gue kenalin ke seluruh turis Indonesia karena enak dan harganya masih masuk akal buat pelajar.
1. Sulbing, es serutnya Korea
Ga ada pelajar asing yang ga kenal Sulbing, merk bingsu aka es serut ala Korea, yang paling ngetop. Untungnya Sulbing di Myeongdong ramah foreigners dan terbilang mudah dicari. Cuma penghambatnya adalah orang Indonesia ga suka makan es kalo dingin (padahal ga ngaruh sih, tetep dingin cuma ga bikin makin menggigil kok :P).
HARUS DICOBA. HARUS. Meski minus 20, there is no bad day for Sulbing.
2. Mijeong Guksu 0410 - mienya Chef paling tenar seKorea, om Baek Jongwon
Temen-temen gue pasti ngamuk kalo baca ini, karena buat mereka ini mie biasa. Ya justru karna itu. Ini mie biasa, toping minimum, seharga 3000-4000 yang enak banget dan porsinya mantap. Disajikan secara cepat, makannya ga disarankan pake ngobrol. Tempat terbaik buat student yang kesepian dan kurang uang.
credit: as tagged |
Diluar dari cultural valuenya bahwa ini Korean life yang tidak fancy, kapan lagi makan produk chef terkenal yang dibuat merakyat?
3. Yoogane - Dakgalbi semua umat manusia (dulu)
Yes, sekarang ngga lagi soalnya di deket Korea University udah tutup semua. But anyway, Yoogane adalah hidangan biasa banget sebenernya. Korea standar deh. Dakgalbi alias chicken ribs yang dimasak didepan kita, terus aftermathnya makan nasi goreng pake bumbu yang sama. Topnya kalo pake keju. Ini uniknya Yoogane sih, karena dakgalbi lain enaknya ga pake keju.
Harganya yang murah dan side dish makaroninya yang enak jadi faktor tambahan.
Don't take Yoogane for granted. Ketika dia menghilang dari neighborhood kita, kemudian semua menyesal.
4. Jjimdak, terutama Jaws jjimdak di Busan, atau seenggaknya Daepo Jjjimdak di Seoul
Kayanya gue ga perlu komentar, liat fotonya udah cukup.
Jjimdak biasa, ayam semur pake keju, udah dahsyat, tambahin cumi goreng? Fix rasanya pengen part-time disana biar bisa makan terus.
5. Deungchon Kalguksu, mienya sehat tapi nasi gorengnya bikin candu
Penemuan terbesar gue ditahun 2016 adalah kalguksu pake nasi goreng. Kalguksu alias si mie tebel handmade adalah cinta baru gue. Sumpah, sebenernya ini makanan polos banget. Yang bikin enak ya kuahnya dan kesimpelannya itu. Deungchon Kalguksu beda cerita. Makan disini terbagi jadi 3 episode.
Pertama, sayuran, toge dan jamur direbus dengan kuah yang agak pedas. Bisa langsung disantap ketika mendidih. Kalo si pancinya udah lumayan kosong, lanjut masukin mienya. Makan mienya sampai kira-kira setengah panci, lalu tante-tantenya akan pakai sedikit dari kuah mie untuk bikin nasi goreng + telur.
Susah dijelasin kenapa dan bagaimana, si nasi goreng ini adalah bagian terbaik dari the whole experience. 7000 untuk 1 set per 1 orang.
6. Food Cafe Sinchon (Stasiun Kereta), kantin terbaikkk seKorea raya dengan tante teramah
Mau makanan Korea apa? Yang normal, porsi sendiri-sendiri dan harga ramah disini ada semua. Banyak banget orang asing makan disini, so menunya Bahasa Inggris kok. Cuma ga banyak turis yang kesini karena emang makanannya terlalu sehari-hari. Tapi justru ini yang gue cari dong. Bonusnya adalah tante yang sangat ramah dan side dish fish cake unlimited.
Sundubu Jjigae, sup tofu kesayangan |
Buat yang suka daging, konon si Bulgogi Dukbegi (sup sapi kuah bening) rasanya dahsyat. Buat aliran seafood kaya gue, Sundubu Jjigae (sup tofu merah) dan Nasi Campur topping Squid disini terbaik dengan harga ga sampe 6000 (mungkin sekarang naik...).
7. Chir Chir Chicken
Korean life akan hampa tanpa ayam. Ayam adalah snack nasional dan sumber penghidupan bagi terlalu banyak orang. Nah, sebelum gue berdebat dan mikir kepanjangan Korean Chicken merk mana yang paling enak, mending gue kenalin fusion chicken merk Chir Chir dulu.
Chir Chir |
Ga banyak orang yang tau merk ini. Mereka jual ayam standar juga sih cuma gue rekomen banget yang Rose Chicken (penuh keju dan ada rasa pedasnya) sama Chir Chir, karena lelehan keju dan pasta dan ayam tender rasanya ga pernah salah.
BONUS
Kalguksu merk Gohyangjib di Pasar Mangwon yang murah tiada tandingan
Wah. Gue bingung disuruh mulai darimana. Ini tempat legendaris karena enaknya bukan main, harganya ngalahin warteg nasional si Kimbap Cheonguk, tapi sebenernya ga terlalu menyenangkan karena tante-tantenya ga ramah. Rekomendasi yang ini harus ditanggapi dengan objektif: hanya Alira yang suka bela-belain ke Pasar Mangwon buat cari Kalguksu legendaris.
Cafe Tui - tante barista teramah seKorea raya dari New Zealand
Gue ga suka ngopi, ga hobi nongkrong di coffee shop juga. Tapi gue suka bela-belain ke Tui untuk sekedar ketemu tante barista yang sangat ramah.
Cafe Tui ini adanya di depan Korea University, ga terlalu besar, tapi dekorasinya sangat homy dan sangat mencerminkan tantenya. Tantenya dulu lama tinggal di New Zealand dan sekarang anaknya adalah pianis, masih berbasis di New Zealand. Fasih berbahasa Inggris, kalo butuh rekomendasi, tanya aja. Browniesnya mantap, flat whitenya menyenangkan.
Flat White |
Brownies |
Hotteok, bukan isi daging, ini isi madu pake kacang!
Dari sekian banyak jajanan Korea NON ayam (saking kebanyakan ayam, gue suka mual), ini adalah favorit gue. Sebenernya cukup pasaran but not all hotteok is created equal. The only one yang paling best adanya cuma di BIFF Square BUSAN. Yes, gue mau banget disuruh tinggal di Busan beberapa minggu kalo ditaro deket si tukang Hotteok merk Ajusshi ini.
digoreng fresh, antara nikmat sama ga sehat |
Sung Sim Dang Bakery, Daejeon
Bakery terenak termurah yang mungkin dibuat oleh titisan malaikat. Sayang, cuma ada di Daejeon alias 2 jam dari Seoul. Dahulu kala ketika gue masih hidup dengan bebas, gue bisa ke Daejeon cuma buat beli roti dan makan yogurt, padahal jaraknya 120 km one way. Yak, sekarang hidup tidak seindah itu dan gue hanya bisa mengenang Sung Sim Dang.
Kalo ditanya apa enaknya... Bingung juga. Semua enak, tapi bestnya buat gue sih si original cream bread harga 1000 won.
No comments:
Post a Comment